Halo!

Sebelum KKN dilaksanakan, ada beberapa kelas persiapan yang biasanya dijadwalkan hari Sabtu. Materi dari kelas ini disesuaikan sama kebutuhan kita di lapangan nantinya. 


Catatan: Ini adalah ringkasan materi non-kemasyarakatan dari kelas persiapan KKNT ITB 2018, mungkin di 2019 bakal ada beberapa yang beda karena improved.

 Ringkasan materi kemasyarakatan ada di KKN: Kelas Kemasyarakatan (Part 2)

 Materi apa aja yang saya dapat selama kelas persiapan taun lalu?

Pemetaan Sosial

Pemateri: Dr. Mulyaningrum (Dosen FEB Unpas)

Pemetaan sosial merupakan proses pengumpulan dan penggambaran data serta informasi termasuk potensi, kebutuhan, dan permasalahan masyarakat, baik masalah teknis, sosial, maupun ekonomi. (Robert Chamber, 1992). Adapun prinsip pemetaan sosial yaitu pengumpulan informasi sebanyak mungkin bagi pengambilan keputusan dan pengembangan masyarakat yang terbaik bagi wilayah tersebut.

Perspektif pengembangan masyarakat terbagi menjadi dua, yaitu:
  • Pendekatan profesional: berupa perawatan, pengorganisasian, dan pembangunan masyarakat. Bertujuan untuk meningkatkan inisiatif dan kemandirian masyarakat, serta memperbaiki pemberian pelayanan sosial.
  • Pendekatan transformatif: berupa aksi masyarakat. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan inisiatif masyarakat, serta mengembangkan strategi dan membangun kerjasama dalam perubahan sosial.
Menurut World Bank, terdapat tiga metode pemetaan sosial, yaitu:
  • Formal survey: dapat berupa survei rumah tangga, kuesioner indikator kesejahteraan, survei kepuasan klien, kartu laporan penduduk, dan laporan statistik.
  • Rapid appraisal: dapat berupa wawancara informan kunci, FGD, wawancara kelompok masyarakat, observasi, dan survei sederhana.
  • Participatory appraisal: dapat berupa participatory rural appraisal, stakeholder analysis, beneficiary assesment, monitoring dan evaluasi partisipatif.
Dalam pemetaan sosial pun terdapat teknik pengumpulan data. Untuk mengumpulkan data kuantitatif, dapat digunakan teknik observasi, wawancara, dan kuesioner. Sedangkan data kualitatif dapat diperoleh dengan triangulasi antara teknik observasi, wawancara, dan dokumen. Triangulasi dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap temuan.

Focused Group Discussion

Pemateri: Mas Otong (Dosen SBM ITB)
Diringkas dari: QMC Binus

Focused group discussion atau FGD itu salah satu metode pemetaan sosial dan riset kualitatif paling terkenal, selain teknik wawancara. FGD artinya diskusi terfokus yang dilakukan sebuah grup, untuk membahas masalah dengan suasana informal dan santai. Peserta FGD biasanya sekitar 8 sampai 12 orang dan dipandu oleh moderator.

FGD ini dibutuhkan sejak masa survei lokasi sampai pelaksanaan KKN. Biasanya metode ini dipakai untuk mencari tahu kebutuhan dan keinginan masyarakat, lalu dicocokkan dengan apa yang akan kita bawa di KKN.

FGD Tim Infrastruktur dengan Warga Sekbrak

Di kelas ini, kami mempraktikkan FGD dan punya peran masing-masing. Contoh kasusnya, kami udah survei dan menyimpulkan bahwa desa ini butuh MCK baru yang memadai karena MCK yang sekarang jauh dari rumah warga, sanitasinya kurang baik, dan udah rusak. Di sisi lain, warga di sana nggak merasa butuh MCK baru, mereka merasa cukup buang air di kali. Menurut mereka, dana yang ada lebih baik dibagikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ditambah lagi, mereka mencurigai adanya hubungan politik antara kepala desa dengan pihak KKN. Kasus apapun bisa aja terjadi, makanya kita butuh FGD buat meluruskannya.

Ada juga beberapa tips dalam FGD, misalnya:
  • Menciptakan suasana kondusif
  • Mengelola dinamika kelompok
  • Mengamati peserta dan tanggap terhadap reaksinya
  • Memperhatikan nada suara dan gestur tubuh
  • Menghindari pemberian pendapat pribadi maupun komentar setuju atau tidak setuju

Pengenalan Mulok dan Bahasa Sunda

Pemateri: Egi Setiawan (LSS, Teknik Material 2014)

Tepangkeun, wasta pun Tari Adila, nenehna Dila, ti jurusan Teknik Sipil.
Di kelas ini, kami dikenalkan dengan karakter orang Sunda. Orang Sunda itu ramah dan sopan (someah), suka bercanda, punya logat yang khas (teh, mah, sok), punya nama yang unik dan berima, suka lalapan dan sambel, dan tentunya kaya dengan kosakata. Bahasa Sunda punya banyak banget istilah buat kata jatuh.

"Jatuh" dalam Bahasa Sunda

Bahasa Sunda punya tiga jenis pengucapan e, yaitu e seperti di kata 'banteng', e seperti di kata 'peti', dan yang paling khas itu eu seperti di kata 'Ciumbuleuit'. Nah loh. Bahasa Sunda juga punya tingkatan sendiri buat tiap kata, ada halus, sedang, dan kasar. Tingkat halus biasanya dipake buat ke orang yang lebih tua, sedang buat ke teman sebaya, dan kasar buat ke teman dekat atau orang yang lebih muda.

 Don't worry. Logbook KKN nyediain daftar kosakata bahasa Sunda yang umum dipake plus contoh kalimatnya. Selama KKN juga bisa sambil belajar sama teman dan warga sih, seru pokonya mah. Yaa pasti kelasnya bakal disesuaikan lah kalo KKN taun ini bukan di tanah Sunda.


Mitigasi Bencana

Pemateri: Dr. Ir. Dicky Saromi, M. Sc. (Kepala Pelaksanan BPBD Jawa Barat)

 Jawa Barat dengan penduduk sejumlah 47 juta memiliki risiko berbagai macam bencana yang tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor di antaranya yaitu posisi geografis yang strategis, perubahan tata ruang yang pesat, semakin meluasnya daerah perkotaan dan bangunan, curah hujan yang tinggi, bagian dari ring of fire dunia, banyaknya daerah rawan longsor, banyaknya gunung api, dan sebagainya.

 KKN ITB 2018 dilaksanakan di Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur. Oleh karena itu, kami dijelaskan beberapa potensi bencana yang ada di sana berdasarkan dokumen KRB. Bencana banjir di Haurwangi berada di kelas sedang untuk kategori bahaya, kerentanan, kapasitas, dan risiko. Sedangkan bencana banjir bandang memiliki bahaya dan risiko yang tinggi. Bencana tanah longsor memiliki bahaya dan kerentanan yang tinggi. Adapun bencana gempa bumi memiliki bahaya dan kapasitas yang sedang, namun kerentanan dan risikonya tinggi. Risiko bencana berbanding lurus dengan bahaya dan kerentanan, serta berbanding terbalik dengan kapasitas.


 Pemerintah Jawa Barat telah mengeluarkan kebijakan strategi pengurangan indeks risiko bencana, yaitu:

  • Pengurangan kerentanan terhadap bencana, yang dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat atas risiko (sosialisasi rencana kontingensi, peningkatan sistem informasi kebencanaan, pelatihan dan simulasi bencana, dsb), pengarustamaan pengurangan risiko bencana, serta mitigasi struktural dan nonstruktural (peningkatan konservasi lingkungan, jejaring relawan, pengembangan desa tangguh bencana, dsb).
  • Peningkatan kapasitas dalam penanggulangan bencana, yang dilakukan melalui peningkatan kapasitas SDM kelembagaan dalam pencegahan dan kesiapsiagaan bencana (penataan aset PB, perbaikan tata kerja, pelatihan, dsb), peningkatan penanggulangan kedaruratan bencana (peningkatan sistem e-logistik, peningkatan mekanisme dan prosedur bencana di lokasi, dsb), serta peningkatan penanganan pascabencana (peningkatan kaji cepat, penyusunan e-porposal untuk rehabilitasi dan rekonstruksi, peningkatan pelayanan psikososial dan trauma healing).

"Perlindungan sosial dan rasa aman dari bencana adalah hak masyarakat. Masyarakat wajib melaksanakan penanggulangan bencana."


Pertolongan Pertama

Pemateri: dr. Abdullah Ichsan

Fun fact: peserta KKN didaftarkan jadi peserta BPJS ketenagakerjaan loh. Tapi, lokasi KKN biasanya jauh dari klinik dokter apalagi rumah sakit. Kalo cedera atau sakit? Harus tau penanganan atau pertolongan pertama dong.

Kelas ini sama seperti yang diberikan untuk tim medik OSKM ITB. Kami dikenalkan pada spek medik yang terkenal banyak itu. Ada panadol, CTM, minyak kayu putih, kain kasa gulung, asam mefenamat, betadin, norit, antasida, alkohol, plester, balsem, sendok besi, madu rasa, tolak angin, obat tetes mata ringan, tisu, gunting, dsb. Pokonya spek yang very basic, and fortunately udah disediakan sama panitia KKN.
Ada juga spek inside the box, misalnya ranitidin, sangobion, bioplacenton, mylanta, counterpain, koyo, perban, dsb. Semua aja sekalian sebut merek. Peserta KKN juga diwajibkan bawa obat-obatan pribadi, karena tidak semua obat khusus disediakan panitia.

Prinsip pertolongan pertama itu ada prioritas dan keamanan. Yang harus diprioritaskan dalam pertolongan pertama adalah hidup, anggota badan, dan umur panjang. Pertolongan pertama ini juga harus aman untuk kita, untuk pasien, dan untuk lingkungan. Dan yang harus disiapkan untuk pertolongan pertama ini adalah nomor telepon darurat yang bisa memberi bantuan pertolongan terdekat, alat pelindung diri, dan tentunya keyakinan.

Dalam pertolongan pertama, ada survei primer yaitu deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam. Survei primer ini terdiri dari kewaspadaan, sirkulasi pernafasan, dan chest rise. Dalam pertolongan pertama juga ada penanganan khusus untuk tiap penyakit, yaitu:
  • Luka berpotensi menyebabkan infeksi pada luka, tetanus, dan perdarahan. Luka punya banyak jenisnya, dan tiap jenis luka punya penanganan yang beda. Selengkapnya bisa baca di Mestika Farma.
  • Pingsan itu hanya tidak sadarkan diri, orang yang pingsan masih punya nafas dan detak jantung. Pingsan terjadi karena kurangnya supply oksigen dan/atau glukosa ke otak. Penyebab pingsan harus segera diketahui, lalu berikan penanganan seperlunya. Selengkapnya bisa baca di Alo Dokter.
  • Demam yang menunjukkan peradangan sistemik atau seluruh tubuh terjadi saat suhu tubuh lebih dari 37.5 derajat. Hal pertama yang harus dilakukan adalah cek suhu tubuh, lama demam, dan gejala selain demam, lalu berikan penanganan sesuai penyebabnya. Demam akibat infeksi bisa diredakan dengan minum parasetamol, ibuprofen, atau aspirin. Selain itu juga dianjurkan istirahat, pakai baju tipis, dan banyak minum.
  • Keracunan punya beberapa tipe dengan gejala, potensi bahaya, dan penanganan yang berbeda. Keracunan harus segera ditangani. Selengkapnya bisa baca di Hello Sehat.
  • Maag sangat mungkin menyebabkan masalah serius. Gejala maag itu biasanya mual muntah, nyeri ulu hati, bahkan bisa sampai muntah darah. Utamanya disebabkan oleh asam lambung, jadi prinsipnya 'sayangi lambungmu'.
  • Diare berpotensi menyebabkan dehidrasi dan gangguan jantung. Terapi untuk diare bergantung pada penyebab dan kondisi yang menjadi komplikasi.
  • Anemia paling sering disebabkan kekurangan zat besi dan dapat menjadi tanda penyakit yang berbahaya. Tanda orang yang anemia biasanya pucat, lemah, dan cepat lelah. Penanganannya bergantung pada penyebab anemia, biasanya dengan bayam atau tablet Fe.
  • Hipoglikemia dapat menyebabkan pingsan, bahkan kondisi yang lebih berbahaya pada otak. Tanda orang yang hipoglikemia biasanya lemah, mata berkunang-kunang, dan berdebar. Penanganannya tentu dengan mengonsumsi makanan dan minuman bergula.
  • Mimisan adalah keluarnya darah dari hidung dan ada rasa menelan darah. Lokasi pembuluh darah yang pecah menentukan keparahan. Orang yang mimisan tidak boleh mendongak, jika sudah lebih dari 20 menit harus segera dibawa ke rumah sakit.
  • Sprain atau strain yang ringan bisa ditangani dengan RICE, yaitu rest, ice, compress, elevate.

 Masih ada satu lagi, tadinya mau saya masukkan di blogpost ini tapi ternyata panjang juga. Baca lanjutannya di KKN: Jadi Siswa di Sekolah Calon Perwira! (Part 4)

Tunggu parts selanjutnya ya.
Sampai jumpa!